Total Tayangan Halaman

Sabtu, 23 Oktober 2010

Mengatasi Maag

Lambung adalah salah satu bagian dari alat pencernaan, merupakan organ berotot yang berongga dan mempunyai dua lubang, yatu satu lubang berupa pintu masuk dari esofagus dan satu lagi merupakan pintu keluar menuju usus kecil. Fungsi lambung antara lain yaitu untuk menyimpan makanan untuk sementara, mencampur dan membantu mencerna makanan dengan bantuan sekresi-sekresi lambung dan asam hidroklorida, dan mengkontraksi makanan ke dalam usus kecil.

Radang lambung, atau gastritis, atau lebih dikenal juga dengan penyakit maag merupakan suatu gangguan pencernaan yang umum terjadi. Pada penyakit ini terjadi suatu iritasi atau peradangan pada dinding mukosa lambung sehingga menjadi merah, bengkak, berdarah dan luka. Radang lambung dapat berupa serangan akut atau gangguan kronis. Serangan akut terjadi mendadak misalnya setelah minum alkohol, kopi, makanan berbumbu banyak atau yang susah dicerna.

Pada umumnya radang lambung dapat disebabkan oleh faktor-faktor berikut ini :
• Terlalu banyak makanan yang mengiritasi lambung, seperti yang pedas, asam, minuman beralkohol,
• obat-obatan seperti aspirin (dosis tinggi), kortison, kafein, kortikosteroid.
• adanya stress dan tekanan emosional yang berlebihan pada seseorang.
• Adanya asam lambung yang berlebihan.
• Waktu makan yang tidak teratur, sering terlambat makan, atau makan berlebihan
• Tertelannya substansi/zat yang korosif, seperti alkali, asam kuat, cairan pembersih kimiawi, dan lain-lain.
• Infeksi bakteri
Gejala dari penyakit radang lambung umumnya, yaitu :
• Mual dan sering muntah agak asam. Pada kondisi berat lambung mungkin dapat mengelupas sehingga mengakibatkan muntah darah
• perut terasa nyeri, pedih, kembung dan sesak (sebah) pada bagian atas perut.
• Napsu makan menurun drastis, wajah pucat, keringat dingin, pusing.
• Sering sendawa terutama bila dalam keadaan lapar
• Sulit tidur karena gangguan rasa sakit pada daerah perut sebelah atas (ulu hati).
Pada radang lambung kronis gejala yang ditunjukan lebih ringan, seringkali gejala menjadi samar, seperti tidak toleran terhadap makanan pedas atau berlemak atau nyeri ringan yang akan hilang setelah makan.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah radang lambung, antara lain :
• konsumsi makanan yang lunak/lembut.
• Hindari makanan yang mengiritasi lambung, seperti pedas, asam, alkohol, kafein, rokok, dan aspirin.
• jangan terlambat makan atau makan berlebihan,
• makan sedikit-sedikit tapi sering
• Usahakan buang air besar secara teratur
Mengatasi Gangguan Lambung dengan Herbal/Tanaman Obat
Obat-obat gangguan lambung yang dijual bebas di warung biasanya bersifat antacid yaitu menurunkan keasaman cairan di lambung dengan cara menaikan pH, sehingga untuk sementara gejala sakit akan hilang. Namun kesembuhan tersebut bersifat sementara karena lambung masih lemah akibat erosi, serta belum seimbangnya produksi kelenjar-kelenjar lambung.

Tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengatasi gangguan lambung ditujukan untuk mengurangi peradangan dan infeksi, memperkuat dinding mukosa lambung dan mengurangi kepekaan dinding lambung, memperbaiki fungsi kelenjar-kelenjar lambung dan pencernaan secara umum.

Tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk pengobatan gangguan lambung, diantaranya yaitu :
1.TEMU LAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)
Khasiat: antiradang, antibakteri, memperbaiki pencernaan, melancarkan produksi empedu sehingga melancarkan pencernaan makanan di lambung & mengurangi gas perut.
Dosis : 30 gram rimpang direbus, airnya diminum.
2.KUNYIT (Curcuma domestica Val.)
Khasiat /efek ; antiradang, antibakteri, memperlancar pengeluaran empedu sehingga mengurangi perut kembung, mual, dan rasa begah di perut.
Dosis : 10-25 gram rimpang kunyit, direbus, airnya diminum.
3.KENCUR (Kaempferia galanga L.)
Khasiat : antiradang, mengurangi perut kembung, mual, muntah, nyeri, dan sebagai penghangat badan.
Dosis : 10-25 gram rimpang kencur, direbus, airnya diminum.
4. KAPULAGA (Amomum cardamomum)
Khasiat : untuk radang lambung, mual, muntah-muntah, perut sebah dan kembung.
Dosis : 3-5 buah direbus, airnya diminum.
5. DAUN LIDAH BUAYA (Aloe vera L.)
Khasiat : antiradang, menguatkan lambung.
Dosis : 10-15 gram kering atau 90-100 gram segar daun yang telah dikupas kulitnya, direbus, diminum.
6. SAMBILOTO (Andrographis paniculata)
Khasiat/efek : antiradang, menghilangkan sakit, menghilangkan bengkak
Dosis : 9 -15 gram sambiloto kering, direbus, airnya diminum.
7. KULIT JERUK MANDARIN (Citrus nobilis)
Khasiat : untuk radang lambung, melancarkan pencernaan, kembung, mual, muntah.
Dosis : 3-10 gram kering, direbus, airnya diminum.
8. SEREH (Andropogon citratus)
Khasiat : untuk nyeri lambung, perut kebung, mual, dmn muntah.
Dosis : 5-15 gram direbus, airnya diminum.
9. ADAS (Foeniculum vulgare)
Khasiat : untuk sakit lambung, muntah karena lambung dingin, mual, kembung.
Dosis : 1-5 gram kering, direbus, airnya diminum.

Berikut contoh resep/ramuan herbal untuk mengatasi radang lambung :
- 30 gram temu lawak + 25 gram kencur + 20 gram kunyit + 7 gram kulit jeruk mandari kering + 80 gram daun lidah buaya (dikupas kulitnya) + 1 sendok teh adas + 5 butir kapulaga, semua bahan dicuci, temu lawak, kencur dan kunyit dipotong-potong, lalu semuanya direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, tambahkan madu, airnya diminum. Ampasnya dapat direbus untuk 1 kali perebusan kembali pada sore harinya. Lakukan secara teratur.

catatan : untuk perebusan gunakan periuk tanah atau panci enamel atau panci kaca/pyrex

Karakter Manusia dari Berbagai Aspek

Judul: Karakter Orang Berdasarkan Golongan Darah
Di Jepang, ramalan ttg seseorang lebih ditentukan oleh golongan darah daripada
zodiak atau shio. Kenapa? Katanya, golongan darah itu ditentukan oleh protein-protein
tertentu yang membangun semua sel di tubuh kita dan oleh karenanya juga
menentukan psikologi kita. Buat yang suka baca komik jepang pasti familiar
dengan ramalan sifat berdasarkan golongan darah. Bahkan sebuah film korea
berjudul "My Boyfriend is type B" menceritakan hubungan percintaaan
seorang cewek berdarah A dengan cowok bedarah B.

SIFAT SECARA UMUM
A
terorganisir, konsisten, jiwa kerja-sama tinggi, tapi selalu cemas (krn
perfeksionis) yg kadang bikin org mudah sebel, kecenderungan politik:
"destra"
B
nyantai, easy going, bebas, dan paling menikmati hidup, kecenderungan politik:
"sinistra"
O
berjiwa besar, supel, gak mau ngalah, alergi pada yg detil, kecenderungan
politik: "centro"
AB
unik, nyleneh, banyak akal, berkepribadian ganda, kecenderungan politik

BERDASARKAN URUTAN

Yg paling gampang ngaret soal waktu
1. B (krn nyantai terus)
2. O (krn flamboyan)
3. AB (krn gampang ganti program)
4. A (krn gagal dalam disiplin)

Yg paling susah mentolerir kesalahan org
1. A (krn perfeksionis dan narsismenya terlalu besar)
2. B (krn easy going tapi juga easy judging)
3. AB (krn asal beda)
4. O (easy judging tapi juga easy pardoning)

Yg paling bisa dipercaya
1. A (krn konsisten dan taat hukum)
2.O (demi menjaga balance)
3 B (demi menjaga kenikmatan hidup)
4 AB (mudah ganti frame of reference)

Yg paling disukai utk jadi teman :
1.O (orangnya sportif)
2.A (selalu on time dan persis)
3.AB (kreatif)
4.B (tergantung mood)

Kebalikannya, teman yg paling disebelin/tidak disukai
1.B (egois, easy come easy go, maunya sendiri)
2.AB (double standard)
3.A (terlalu taat dan scrupulous)
4.O (sulit mengalah)

MENYANGKUT OTAK DAN KEMAMPUAN

Yg paling mudah kesasar/tersesat
1.B
2.A
3.O
4.AB

Yg paling banyak meraih medali di olimpiade olah raga
1. O (jago olah raga)
2. A (persis dan matematis)
3. B (tak terpengaruh pressure dari sekitar. Hampir seluruh atlet judo, renang
dan gulat jepang bergoldar B)
4. AB (alergi pada setiap jenis olah raga)

Yg paling banyak jadi direktur dan pemimpin
1 O (krn berjiwa leadership dan problem-solver)
2 A (krn berpribadi "minute" dan teliti)
3 B (krn sensitif dan mudah ambil keputusan)
4 AB (krn kreatif dan suka ambil resiko)

Yg jadi PM jepang rata2 bergolongan darah
1. O (berjiwa pemimpin)

Mahasiswa Tokyo Univ pada umumnya bergol darah : B

Yg paling gampang nabung
1. A (suka menghitung bunga bank)
2. O (suka melihat prospek)
3. AB (menabung krn punya proyek)
4. B (baru menabung kalau punya uang banyak)

Yg paling kuat ingatannya
1. O
2. AB
3. A
4. B

Yg paling cocok jadi MC
1. A (kaya planner berjalan)

MENYANGKUT KESEHATAN

Yg paling panjang umur
1. O (gak gampang stress, antibodynya paling joss!)
2. A (hidup teratur)
3. B (mudah cari kompensasi stress)
4. AB (amburadul)

Yg paling gampang gendut
1. O (nafsu makan besar, makannya cepet lagi)
2. B (makannya lama, nambah terus, dan lagi suka makanan enak)
3. A (hanya makan apa yg ada di piring, terpengaruh program diet)
4. AB (Makan tergantung mood, mudah kena anorexia)

Paling gampang digigit nyamuk
O (darahnya manis)

Yg paling gampang flu/demam/batuk/ pilek
1. A (lemah terhadap virus dan pernyakit menular)
2. AB (lemah thd hygiene)
3. O (makan apa saja enak atau nggak enak)
4. B (makan, tidur nggak teratur)

Apa yg dibuat pada acara makan2 di sebuah pesta
O (banyak ngambil protein hewani, pokoknya daging2an)
A (ngambil yg berimbang. 4 sehat 5 sempurna)
B (suka ambil makanan yg banyak kandungan airnya spt soup, soto, bakso dsb)
AB (hobby mencicipi semua masakan, "aji mumpung")

Yg paling cepat botak
1. O
2. B
3. A
4. AB

Yg tidurnya paling nyenyak dan susah dibangunin
1. B (tetap mendengkur meski ada Tsunami)
2. AB (jika lagi mood, sleeping is everything)
3. A (tidur harus 8 jam sehari, sesuai hukum)
4. O (baru tidur kalau benar2 capek dan membutuhkan)

Yg paling cepet tertidur
1. B (paling mudah ngantuk, bahkan sambil berdiripun bisa tertidur)
2. O (Kalau lagi capek dan gak ada kerjaan mudah ken ngantuk)
3. AB (tergantung kehendak)
4. A (tergantung aturan dan orario)

Penyakit yg mudah menyerang
A (stress, majenun/linglung)
B (lemah terhadap virus influenza, paru-paru)
O (gangguan pencernaan dan mudah kena sakit perut)
AB (kanker dan serangan jantung, mudah kaget)

Apa yg perlu dianjurkan agar tetap sehat
A (Krn terlalu perfeksionis maka nyantailah sekali-kali, gak usah terlalu
tegang dan serius)
B (Krn terlalu susah berkonsentrasi, sekali-kali perlu serius sedikit,
meditasi, main catur)
O (Krn daya konsentrasi tinggi, maka perlu juga mengobrol santai, jalan-jalan)
A
AB (Krn gampang capek, maka perlu cari kegiatan yg menyenangkan dan bikin lega)

Yg paling sering kecelakaan lalu lintas (berdasarkan data kepolisian)
1. A
2. B
3. O
4. AB

Definisi Seni

Seni memiliki banyak arti ditinjau dari segala sudut pandang. Di bawah ini adalah beberapa definisi-definisi seni dari segala sudut pandang.

Seni adalah :

» Penjelasan rasa indah yang terkandung dalam jiwa setiap manusia, dilahirkan dengan perantaraan alat komunikasi ke dalam bentuk yang dapat ditangkap oleh indra pendengar ( seni suara), penglihatan( seni lukis ), atau dilahirkan dengan perantara gerak ( seni tari, drama)

» Segala sesuatu yang berkaitan dengan karya cipta yang dihasilkan oleh unsure rasa

» Pengekspresian cita rasa yang diluapkan dalam satu karya yang dapat dikatakan unik

» Kegiatanatau hasil pernyataan perasaan keindahan manusia

» Suatu karya yang mempunyai daya tarik tersendiiri

» Keindahan yang bersifat unik dan dilampiaskan dengan suatu karya

» Luapan psikologi manusia yang dikembangkan lewat pemikiran yang kreatif dan cerdas

» Rangkaian dari kemauan, inspirasi, dan karya manusia

» Ketrampilan mengolah sesuatu menjadi karya yang menawan

» Ungkapan jiwa dan perasaan seseorang yang dituangkan ke dalam kreasi dalam bentuk gerak, rupa, nada dan syair

» Pada mulanya adalah proses dari manusia, oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu

» Kreatifitas yang telah ada ( alamiah ) maupun diciptakan manusia diberbagai macam hal di dunia

» Barang/karya/hasil dari sebuah kegiatan

» Kebebasan berkarya yang dilatar belakangi oleh jiwa

» Senjata hidup para pelaku seni ( sniman )

» Ekspresi yang dicurahkan dari dalam jiwa manuia

» Hasil aktifitas seseorang


» Istilah yang digunakanuntuk semua karya yang dapat menggugah hati untuk mencari tahu siapa penciptanya

» Penyampaian gagasan, sensasi, dan perasaan dengan seefektif mungkin

» Salah satu tolak ukur kapasitas ke-melankolis-an manusia

» Kekayaan yang mutlak ada pada diri manusia tersebut, tinggal bagaimana manusia tersebut dapat mengolahnya menjadi asset yang berharga atau hanya menjadi kekayaan yang disfungsi


Dari segala definisi yang ada di atas, dapat disimpulkan bahwa definisi seni yang sejatinya adalah segala hal indah yang dirasakan oleh jiwa manusia dan diungkapkan melalui sebuah karya dengan berbagai media.

Revolusi Hijau

REVOLUSI HIJAU


Revolusi hijau adalah sebutan tidak resmi yang dipakai untuk menggambarkan perubahan fundamental dalam pemakaian teknologi budidaya pertanian yang dimulai pada tahun 1950-an hingga 1980-an dibanyak negara berkembang terutama di Asia. Hasil yang nyata adalah tercapainya swasembada ( kecukupan penyediaan ) sejumlah bahan pangan disejumlah negara yang sebelumnya dilanda kelaparan, seperti India, Bangladesh, Vietnam, Thailand, Tiongkok, serta Indonesia, untuk menyebut beberapa negara. Norman Borlaug, penerima penghargaan nobel perdamaian 1970, adalah orang yang dipandang sbagai bapak gerakan ini. Revolusi hijau mendasarkan diri pada tiga pilar penting :

o Penyediaan air melalui system irigasi
o Pemakaian pupuk kimia
o Penerapan pestisida untuk menjamin produksi, dan
o Penggunaan varietas unggul sebagai bahan baku berkualitas

Melalui penerapan teknologi non-tradisional ini terjadi peningkatan hasil tanaman pangan berlipat ganda dan memungkinkan penanaman tiga kali dalam setahun untuk padi.suatu hal yang tidak mungkin tanpa ketiga pilar tersebut. Revolusi hijau mendapat kritik sejalan dengan meningkatnya kesadaran akan kelestarian lingkungan karena mengakibatkan kerusakan lingkungan yang parah. Oleh para pendukungnya, kerusakan dipandang bukan karena revolusi ijau tetapi karena ekses daam penggunaan teknologi yang tidak memandang kaidah-kaidah yang sudah ditentukan. Kritik lain yang muncul adalah bahwa revolusi hijau tidak dapat menjangkau seluruh strata negara berkembang karena iatidak memberi dampak nyata di Afrika.


SEJARAH REVOLUSI HIJAU

Diperkenalkan pertama kali oleh William Gaud pada tahun 1968. mantan direktur USAID, lembaga donor milik pemerintah AS, ini membandingkan masifnya perubahan di bidang pertanian itu dengan revvolusi merah di Soviet dan revolusi putih di Iran, dua perubahanbesar secara politik di dua negara musuh bebuyutan AS itu. Perubahan yang oleh Gaud yang disebut revolusi itu dimulai dari Meksiko. Negara Amerika latin itu mengubah system pertanian secara radikal pada 1945. Salah satu alasannya adalah karena berbanding terbaiknya pertambahan jumlah penduduk dengan kapasitas produksi gandum. Penduduk terus bertambah sementara produksi gandum terus berkurang. Merekapun menggenjot pertaniannya melalui riset, penyuluhan, dan pembangunan infrastruktur yang didanai Ford dan Rockefeller foundation, dan beberapalembaa besar lainnya. Hsilnya, dari semula mengimpr gandum pada 1943, negara ini bisa memenuhi kebutuhan gandumnya pada 1956. delapan tahun kemudian, Meksiko bahkan sudah mengekspor gandum ke negara lain.

Karena perubahan itu dianggap berhasil maka Ford dan Rockefeller foundation kemudian membawa teknologi yang sama ke berbagai dunia. Kalau di Meksiko mereka focus pada gandum, maka di negara lain mereka focus pada padi. Salah satunya dengan mendirikan International Rice Research Institute ( IRRI ) di Los banos, Filipina. Dari pusat riset padi inilah ditemukan varietas baru bernama IR 46 dan IR 36 yang disebar ke dunia, termasuk Indonesia. Produk mereka inilah yang menjangkau hamper separuh penduduk duniadan kemudian menggantikan padi local, termasuk Indonesia. IRRI yang punya perwakilan di 14 negara mulai bekerjasama dengan Indonesia pada tahun 1972, melalui Litbang pertanian deptan.

Pada perjalanannya, revolusi hijau kemudian hanyalah jadi alat perusahaan pertanian untuk menjerat petani, termasuk di idonesia. Ini terutama ketika perusahaan-perusahaan besar seperti Monsanto dan Syingenta juga masuk di Indonesia.


Peran Pers

Peran Pers pada Masa Reformasi dan fungsinya Bagi Masyarakat Politik di Indonesia
Awal reformasi 1999, lahir pers bebas di bawah kebijakan pemerintahan BJ. Habibie, yang kemudian diteruskan pemerintahan Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri, hingga sekarang ini. Peran pers atau media amat dibutuhkan baik oleh pemerintah maupun rakyat dalam kehidupan bernegara. Pemerintah mengharapkan dukungan dan ketaatan masyarakat untuk menjalankan program dan kebijakan negara. Sedangkan masyarakat juga ingin mengetahui program dan kebijakan pemerintah yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan. Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Pasal 33 disebutkan mengenai fungsi pers, dalam hal ini pers nasional. Adapun fungsi dan peranan pers nasional adalah sbb :
1. Sebagai wahana komunikasi massa.
Pers nasional sebagai sarana berkomunikasi antarwarga negara, warga negara dengan pemerintah, dan antarberbagai pihak.
2. Sebagai penyebar informasi.
Pers nasional dapat menyebarkan informasi baik dari pemerintah atau negara kepada warga negara (dari atas ke bawah) maupun dari warga negara ke negara (dari bawah ke atas).
3. Sebagai pembentuk opini.
Berita, tulisan, dan pendapat yang dituangkan melalui pers dapat menciptakan opini kepada masyarakat luas. Opini terbentuk melalui berita yang disebarkan lewat pers.
4. Sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol serta sebagai lembaga ekonomi.
UU No. 40 Tahun 1999 Pasal 2 menyebutkan : Kemerdekaan pers adalah salah satu wujud kedaulatan rakyat yang berasaskan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan, dan supremasi hukum. Dapat disimpulkan bahwa fungsi dan peranan pers di Indonesia antara lain sbb :
1. Media untuk menyatakan pendapat dan gagasan-gagasannya.
2. Media perantara bagi pemerintah dan masyarakat.
3. Menyampai informasi kepada masyarakat luas.
4. Penyaluran opini publik.
Analisis saya : Antara pemerintah dan warga negara memerlukan komunikasi dan media yang dapat menghubungkan keduanya. Apalagi saat ini perkembangan pers di Indonesia sudah maju dengan pesat. Dengan adanya berita melalui koran, tabloid, majalah, radio, televisi, dan internet, masyarakat dapat dengan cepat mengetahui suatu kebijakan pemerintah. Penyajian berita atau kejadian melalui pers dapat diketahui masyarakat dengan cepat, akurat, dan efektif.

Konflik Rwanda _ Hutu-Tutsis

REPUBLIK Rwanda adalah negara kecil yg terletak di Timur-Tengah dari AFRICA bertetangga dengan Uganda, Burundi, the Democratic Republic of the Congo dan Tanzania. Dulu Rwanda adalah salah satu daerah jajahan BELGIA. Pada jaman penjajahan, terjadilah suatu diversifikasi SUKU, yang dilakukan oleh Belgia, yaitu suku Hutu. Kalau kita lihat sekilas hampir tak ada perbedaan dalam warna kulit, bentuk tubuh maupun ukuran.
Tapi pada waktu penjajahan Belgia, suku Hutu di anggap sebagai suku yang minoritas sedangkan Tutsi dianggap sebagai suku yang lebih "tinggi" eksistensinya. Itu semua hanya karena suku Tutsi lebih terang, tinggi, langsing dan ukuran hidung mereka lebih ramping dan mancung, sedangkan suku Hutu lebih berwarna hitam, agak pendek, hidungnya besar dan pesek Para Penjajah Belgia lebih memilih orang-orang Tutsi untuk menjalankan pemerintahan daripada orang2 HUTU.
Mereka mengerjakan Tutsi untuk pekerjaan "kerah putih" dan HUTU untuk "kerah biru". Secara tidak langsung, Belgia mengadu domba ke 2 suku ini. Dan inilah awal dari munculnya benih-benih kebencian , ke iri hatian, dan kecemburuan sosial yang akut dan mengakar. Dan hal ini setelah beberapa tahun kemudian, tepat nya di Tahun 1994, memuncak ketika para Militan HUTU mengadakan genosida Massal untuk membantai para "Cokroaches" / Tutsi, dan menyamakan mereka dengan tidak lebih dari derajat seekor sapi untuk dibantai.
Dengan sandi "LETS CUT THE TALL TREES!!" mereka memulai pembantaian itu. Pada bulan Juli, beberapa hari sebelum pembantaian tersebut, Presiden Rwanda yang baru saja terpilih (suku Hutu) yang notabene menyetujui perjanjian damai Hutu-Tutsi, dibunuh dalam pesawatnya, dengan roket, oleh kaum Tutsi (tapi ini hanya drama yang dilakukan oleh Hutu itu sendiri untuk memanaskan adrenalin para pembantai, presiden tersebut mati di tangan HUTU aslinya) Akhirnya Pecahlah perang GENOSIDA tersebut Kaum-kaum HUTU turun ke jalan, membawa parang dan senjata, atau apa saja yang bisa dipakai untuk membunuh kaum TUTSI. dengan memakai seragam kebanggaan mereka, mereka membantai siaapa saja kaum TUTSI yg ada.
Operasi mereka dimulai dengan sweeping masal KTP warga negara RWANDA yang dimana di KTP tsb ada cap besar untuk membedakan antara Hutu dan Tutsi. Teror itu pecah dan menghantui rakyat yang tak berdaya, terutama suku Tutsi dengan pasukan nya, INTERAHAMWE, para Hutu membantai para Tutsi.
Kurang lebih 250.000 siuku Tutsi dibantai pada hari itu dan hampit 50.000 Suku Hutu Tewas karena juga terjadi perlawanan di pihak Tutsi oleh "Tutsi Rabels" Total semua korba yang tewas dari Genosida tersebut adalaha 50.000 jiwa dan membengkak sampai angka 800.000 dan perhitungan bruto akhir adalah 1.000.000 jiwa melayang.
Pada akhir teror tsb, suku Tutsi berhasil mengkonter para militan Hutu, dan mereka dapat menekan keberadaan suku Hutu sampai ke perbatasan Kongo, dan setelah serangkaian perjanjian dan mandat, dengan bantuan UN (PBB) akhirnya perang saudara tsb berhenti.
Negara Prancis, dituduh sudah membantu Rezim Hutu dalam operasi Turquoise, dan memang nyatanya Prancislah yang menyuplai senjata untuk Militan Hulu dan rezimnya Setelah itu diumumkanlah daftar kriminal Genocida oleh PBB, sebagian sudah tertangkap, dan sebagian masih bebas berkeliaran.(Sumber:http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5148093)
Sebenarnya film tersebut bukanlah sekadar fiksi belaka. Film tersebut dibuat berdasarkan fakta yang terjadi di Rwanda. Banyak pelajaran hidup yang dapat diambil melalui film tersebut.
Saya sendiri pernah mendapat tugas untuk melakukan review dan analisa terhadap film tersebut pada salah satu mata kuliah saya.
Menurut saya film ini memang layak dan sangat menarik untuk dibahas, terbukti dengan awards yang diraih oleh film ini. Didukung oleh pemain-pemain yang handal, latar belakang dan alur cerita yang baik sehingga film ini memang layak untuk ditonton dan dapat dijadikan pelajaran khususnya bagi mahasiswa/i Hubungan Internasional seperti saya.
Namun bukan berarti film ini tidak penting bagi mahasiswa/i lainnya. Dalam ulasan berikut ini akan saya jelaskan mengapa film ini layak untuk ditonton.
Film ini menceritakan tentang konflik antar etnis yang terjadi di Rwanda dan berakhir dengan tindakan etnosida. Konflik ini terjadi pada tahun 1994 dan merupakan salah satu peristiwa paling berdarah dalam sejarah Afrika. Pertikaian tersebut merupakan akumulasi dari hubungan tak harmonis bagi warga suku Hutu sebagai mayoritas dengan suku Tutsi sebagai minoritas, khususnya, sejak negera tersebut terlepas dari masa penjajahan Belgia. Di tengah konflik yang terjadi antara kelompok Tutsi dan Hutu, Paul Rusesabagina (yang diperankan oleh Don Cheadle), seorang manajer hotel yang memiliki keberanian, mampu menyelamatkan lebih dari 1200 pengungsi dari pembantaian.
Seperti biasa Paul menjalankan rutinitasnya sebagai manajer salah satu hotel terbaik di Rwanda, Hotel Des Miles Colines yang dihuni banyak warga asing. Mulai dari belanja keperluan hotel, mendatangi suplier, pejabat, hingga menyapa para tamu. Pada saat yang sama, televisi memberitakan adanya upaya perdamaian yang diprakarsai oleh PBB, antara pemerintah yang diwakili Presiden Habyarimana yang berasal dari suku Hutu dan pimpinan pemberontak dari suku Tutsi. Upaya ini mulai membuahkan hasil saat presiden dan pimpinan pemberontak sepakat untuk melakukan gencatan bersenjata dan menandatangani perjanjian damai. Namun, belum lagi perjanjian damai ditandatangani, sang presiden terbunuh dan dikabarkan pembunuh adalah pemberontak Tutsi.
Peristiwa ini langsung berdampak pada setiap orang yang tinggal di Rwanda. Tak terkecuali, pada Paul Rusesabagina yang asli Hutu dan memiliki istri dari suku Tutsi. Ia tidak menyukai politik balas dendam yang dilakukan kelompok Hutu lewat kaum milisinya yang bernama interhamwe terhadap seluruh warga Rwanda yang berasal dari suku Tutsi. Setelah terbunuhnya presiden Habyarimana kelompok Hutu pun memberontak dan merencanakan genosida atas kelompok Tutsi. Saat itu kota Rwanda benar-benar mencekam, semua orang yang memegang KTP Tutsi akan langsung disiksa, diperkosa, dan berakhir dengan kematian. Keadaan tersebut membuat Rwanda mengalami kondisi siaga satu. Turis asing yang sedang berada di Rwanda dan warga yang berasal dari suku Tutsi sangat ketakutan.
Kondisi ini membuat Paul Rusesabagina resah. Dengan berbagai cara, ia segera mengungsikan keluarga dan tetangganya baik yang berasal dari Hutu maupun Tutsi ke Hotel Des Miles Colines miliknya. Bahkan, tak lama kemudian tak hanya keluarga dan tetangga yang berada di hotel ini, tapi juga ratusan warga lain yang mengungsi ke hotel tersebut karena mereka menganggap tak ada lagi tempat yang aman. Di sela-sela upaya menampung pengungsi, Paul Rusesabagina yang mendapat mandat dari sang pemilik untuk menjaga hotel masih memperhatikan bahwasanya Hotel Des Miles Colines tetap merupakan sebuah hotel berkelas. Artinya, pelayanan kelas hotel diberikan semaksimal mungkin dan dia tak ragu menarik tagihan untuk warga mampu yang mengungsi.
Setelah kolonel Oliver (yang diperankan oleh Nick Nolte) yang berasal dari pasukan PBB dan beberapa anak buahnya ditempatkan di perbatasan Rwanda, Paul Rusesabagina meminta jenderal aparat keamanan Rwanda Augustin Bizimungo (yang diperankan oleh Fana Mokoena) untuk menempatkan aparatnya melindungi hotel miliknya. Namun jenderal Bizimungo hanya akan melakukan hal tersebut jika diberi imbalan wisky dan minuman keras lainnya.
1. Penyebab Timbulnya Konflik
Republik Rwanda adalah sebuah negara di benua Afrika bagian tengah yang berbatasan dengan Republik Demokratik Kongo, Uganda, Burundi danTanzania. Penduduk asli Rwanda terdiri dari tiga suku yaitu Tutsi, yang merupakan orang-orang dusun yang tiba di sini sejak abad ke-15; Hutu, yang merupakan mayoritas penduduk, merupakan petani asal Bantu. Hingga 1959, suku Hutu membentuk strata dominan di bawah sistem feodal yang berdasarkan pada kepemilikan ternak; dan Twa, yang dipercayai merupakan sisa pemukim terawal di sini. Suku Twa dianggap yang tertua, lalu orang Hutu dan kemudian Tutsi. Rwanda merupakan salah satu daerah jajahan Belgia. Pada jaman penjajahan, terjadilah suatu diversifikasi suku, yang dilakukan oleh Belgia, yaitu suku Hutu.
Jika dilihat sekilas hampir tak ada perbedaan dalam warna kulit, bentuk tubuh maupun ukuran yang dimiliki oleh suku-suku tersebut. tapi pada waktu penjajahan Belgia, suku Hutu di anggap sebagai suku yang minoritas sedangkan Tutsi dianggap sebagai suku yang lebih tinggi eksistensinya. Hal tersebut karena suku Tutsi memiliki warna kulit yang lebih terang, postur tubuh yang tinggi, langsing dan juga memiliki ukuran hidung yang lebih ramping dan mancung. Sedangkan suku Hutu memiliki kulit yang berwarna lebih hitam, postur yang agak pendek, hidungnya besar dan pesek.
Para penjajah Belgia lebih memilih orang-orang dari suku Tutsi untuk menjalankan pemerintahan daripada orang-orang yang berasal dari suku Hutu. Mereka mempekerjakan suku Tutsi untuk pekerjaan “kerah putih” yaitu pekerjaan yang lebih tinggi posisinya sedangkan untuk “kerah biru” yaitu posisi yang lebih rendah, dan pekeja kasar diberikan kepada suku Hutu yang sebenarnya merupakan penduduk mayoritas di Rwanda. Secara tidak langsung, Belgia mengadu domba ke 2 suku ini.
Hal inilah yang menjadi awal dari timbulnya benih-benih kebencian, ke iri hatian, dan kecemburuan sosial yang akut dan mengakar. Menurut Simon Fisher dalam bukunya, Mengelola konflik; Keterampilan & Strategi untuk Bertindak, dalam teori Hubungan Masyarakat disebutkan bahwa konflik disebabkan oleh polarisasi yang terus terjadi, ketidakpercayaan dan permusuhan di antara kelompok yang berbeda dalam suatu masyarakat.Setelah beberapa tahun kemudian, tepat nya di tahun 1994, masalah ini kembali muncul sehingga menyebabkan timbulnya konflik ketika para Militan Hutu mengadakan genosida massal untuk membantai kelompok Tutsi yang disebut dengan “Cocoroaches”, dan menyamakan mereka dengan tidak lebih dari derajat seekor sapi untuk dibantai. Dengan sandi “LETS CUT THE TALL TREES!!” mereka memulai pembantaian itu.
Bahkan ketika pada bulan Juli 1994, beberapa hari sebelum pembantaian tersebut terjadi, Presiden Rwanda yang baru saja terpilih (suku Hutu) dan telah menyetujui perjanjian damai HUTU-TUTSI, dibunuh dalam pesawatnya, yang sebenarnya dilakukan oleh kelompok Hutu itu sendiri untuk memanaskan adrenalin para pembantai dengan menyebarkan berita bahwa pembunuhan tersebut dilakukan oleh kelompok dari suku Tutsi. Upaya damai yang telah dilakukan oleh perwakilan dari kedua suku tersebut pun gagal. Operasi mereka dimulai dengan sweeping masal KTP warga negara Rwandayang dimana di KTP tersebut terdapat cap besar untuk membedakan antara Hutu dan Tutsi.
Selain itu menurut teori Identitas konflik juga disebabkan oleh identitas yang terancam, yang sering berakar pada hilangnya sesuatu atau penderitaan di masa lalu yang tidak diselesaikan. Jika dikaitkan dengan konflik yang terjadi di Rwanda antara kedua kelompok suku tersebut, dapat dilihat bahwa diversivikasi dan stratifikasi sosial yang terjadi antara Hutu dan Tutsi pada masa kolonialisasi menimbulkan kesalahpahaman dan tidak adanya komunikasi yang baik antara kedua suku tersebut. Dendam suku Hutu terhadap identitas dirinya sebagai penduduk mayoritas yang terdiskriminasi di Rwanda belum terselesaikan hingga kini dan menjadi penyebab utama timbulnya pembantaian terhadap suku Tutsi.
2. Eskalasi Konflik
Tidak adanya komunikasi yang baik, diskriminasi pekerjaan, kecemburuan sosial, menyebabkan kesenjangan yang terjadi antara kedua kelompok tersebut mengakar hingga saat ini dan menimbulkan konflik yang sejak dulu ada kembali muncul ke permukaan. Eskalasi konflik terjadi ketika kelompok suku Hutu sengaja melakukan pembunuhan berencana terhadap presidenHabyarimana. Hal tersebut dilakukan oleh kelompok suku Hutu untuk memancing kemarahan massa suku Hutu terhadap dendam yang selama ini terpendam. Mereka dengan sengaja menyebarkan berita palsu bahwa pembunuhan presiden yang juga berasal dari suku Hutu tersebut dibunuh oleh kelompok pemberontak suku Tutsi.
Dengan tersebarnya berita tersebut dikalangan masyarakat, menyebabkan suku Hutu semakin marah dan mengupayakan tindakan balas dendam terhadap seluruh suku Tutsi di Rwanda. Kurang Lebih 250.000 suku Tutsi dibantai dihari itu dan hampir 50.000 jiwa yang berasal dari suku Hutu mati karena juga terjadi perlawanan di pihakk Tutsi oleh “TUTSI REBELS”. Total semua korban yang mengalami kematian dari genosida tersebut adalah 500.000 jiwa dan membengkak sampai angka 800.000. Berdasarkan perhitungan bruto akhir adalah 1.000.000 jiwa melayang. Pada saat genosida ini berlangsung, para perempuan dari suku Tutsi di perkosa lalu di bunuh. Mereka diperlakukan seperti binatang. Dilempari batu, di perkosa dan di kandangkan.
3. Aktor dan Pihak yang berperan dalam konflik
Dalam menganalisa kasus ini dapat dilihat dari peran-peran aktor yang bermain di dalamnya. Terdapat 5 tingkatan analisa aktor menurut Mochtar Ma’soed yaitu pertama, tingkat analisa sistem internasional; kedua, tingkat analisa kelompok negara-bangsa atau regionalisme; ketiga, tingkat analisa negara atau bangsa; keempat, tingkat analisa masyarakat atau kelompok individu; dan yang kelima adalah tingkat analisa individu. Dalam konflik Rwanda ini dapat dilihat dengan jelas bahwa aktor utama yang bertikai adalah aktor kelompok individu atau masyarakat yang berasal dari suku Hutu dan Tutsi. Masyarakat merupakan salah satu bagian penting dari sebuah negara. Kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah suatu negara sangat ditentukan oleh suara dan opini dari masyarakat. Sebagai suku mayoritas yang memiliki sejarah hitam di Rwanda akibat kolonialisme, Hutu yang kini berhasil mengendalikan pemerintahan memafaatkan wewenang untuk melakukan pembantaian terhadap Tutsi.
Selain itu ada juga aktor sistem internasional yaitu pasukan perdamaian PBB yang masuk ke dalam Rwanda yang berperan untuk mencegah konflik menjadi semakin berkembang. Sebagai organisasi internasional yang beranggotakan negara-negara dunia, PBB merupakan salah satu bentuk perwujudan sistem internasional. Segala tindakannya selalu dipengaruhi oleh kebijakan dan keputusan bersama negara-negara anggotanya. Namun sayangnya pasukan pedamaian PBB hanya masuk sebentar dan kembali ke perbatasan. Seolah mereka membiarkan konflik yang tengah terjadi diRwanda.
Sebenarnya aktor negara atau pemerintahan di Rwanda sendiri yang dikendalikan oleh suku Hutu juga memiliki peran dalam terjadinya konflik tersebut. Semua pembuat keputusan pada dasanya akan berperilaku sama apabila menghadapi situasi yang sama. Karena itu analisis para ilmuwan seharusnya ditekankan pada perilaku unit negara-bangsa. Pembunuhan presiden Habyarimana merupakan rekayasa yang telah sengaja direncanakan oleh pemerintah Rwanda untuk melakukan aksi balas dendam terhadap suku Tutsi. Analisa aktor selanjutnya lebih jelas dapat dilihat di dalam film ini bahwa terdapat peran aktor individu yaitu Paul Rusesabagina sebagai pemilik hotel yang pada akhirnya dijadikan tempat pengungsian dan berlindung para warga Tutsi dari genosida massal yang dilakukan oleh suku Hutu.
4. Respon dunia internasional
Walaupun banyak warga asing yang saat itu sedang berada di Rwanda, tetapi dunia seakan menutup mata bahwa sebuah pembantaian suku sedang terjadi di abad 20, abad dimana manusia mengagung-agungkan diri sebagai bangsa yang modern dan beradab. Seperti yang digambarkan dalam film hotel Rwanda, Joe pun berusaha menjemput Rachel, seorang teman yang bekerja sebagai reporter BBC, dan seorang cameraman rekan kerja Rachel. Idenya cukup bagus, yaitu Rachel bisa meliput soal terjebaknya warga negara asing di tengah konflik berdarah Rwanda. Karena negara-negara Barat tidak akan pernah perduli suku Tutsi sedang dibantai, tapi mereka akan segera bertindak apabila tahu ada warga negaranya ada di dalamnya. Apapun tujuannya, Joe sangat mengharapkan intervensi internasional.
Di tengah perjalanan pulang, mobil mereka dicegat Hutu. Hampir saja mereka dibunuh kalau saja Francois tidak datang. Joe tahu Francois berasal dari suku Hutu, tapi ia tidak sangka kalau teman baiknya itu akan datang dengan membawa parang berlumuran darah, dengan tawa tersungging di bibirnya. Berkat Francois, Hutu yang lain mengizinkan Joe pergi. Di sepanjang jalan mereka melihat mayat-mayat suku Tutsi bergeletakan, dikerubuti lalat.
Setelah Rachel selesai meliput dari sisi warga Rwanda dan PBB, pasukan perdamaian lain datang. Sayangnya, mereka tidak datang untuk menyelamatkan Tutsi, tapi untuk menjemput warga negara asing, terutama Perancis. Joe dan Christopher memilih untuk tetap berada di sekolah itu, sedangkan Rachel ikut pergi. Malam sebelumnya, Rachel sempat bercerita bahwa ia menangis setiap hari ketika meliput Perang Bosnia, 1992. Namun ada dua cara agar tetap bertahan, ”I could think that i could be one of them (who died), or i can think they’re just dead africans” Begitu usaha Rachel tetap berpegang pada tujuan profesinya dan tidak terpengaruh emosi di lapangan.
5. Hambatan Penanganan Konflik
Dalam konflik yang terjadi antara suku Hutu dan Tutsi ini, humanitarian intervension yang dilakukan oleh PBB dapat dikatakan gagal. Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya dukungan dari pemerintah Rwanda dan masyrakat Rwanda sendiri yang mayoritas adalah suku Hutu. Mereka dengan sengaja mengusir pasukan perdamaian PBB dari Rwanda. Sebagai organisasi internasional, PBB tidak dapat melakukan apa-apa jika Rwanda telah menolak mandate yang diberikan PBB di dalam wilayah kedaulatannya. Tidak hanya itu, masyarakat Hutu yang tidak memihak terhadap aksi balas dendam ini pun ikut menjadi sasaran keganasan suku Hutu.
KESIMPULAN
Dengan melihat konflik antar etnis yang terjadi di Rwanda pada tahun 1994 tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa bentuk kolonialisasi yang tidak terarah seperti yang dilakukan Belgia hanya akan meninggalkan bekas luka yang dalam dihati dan kehidupan suku Hutu sehingga memicu timbulnya perpecahan. Sebagai sesama manusia kita memiliki banyak kekurangan dan juga kelebihan yang telah diberikan oleh Tuhan. Tidak ada manusia yang sempurna untuk itu klasifikasi, diversivikasi, dan stratifikasi terhadap suatu kelompok etnis, ataupun RAS, adalah hal- hal yang tidak sepantasnya dilakukan di dalam kehidupan bersosial umat manusia. Hal tersebut hanya akan menjadikan api dalam sekam yang suatu saat akan meledak ke berbagai arah.
Masih banyak film-film lain yang memiliki unsur edukasi dan dibuat berdasrkan fakta dan peristiwa yang pernah terjadi. Film seperti itulah yang sangat bagus untuk ditonton.
Banyak intisari yang dapat di ambil dan dijadikan sebagai pelajaran hidup.

Shakira _ Waka-Waka

D
You're a good soldier
A
Choosing your battles
Bm
Pick yourself up
G
And dust yourself off
And back in the saddle

D
You're on the frontline
A
Everyone's watching
Bm
You know it's serious
G
We're getting closer
This isnt over

D
The pressure is on
A
You feel it
Bm
But you've got it all
G
Believe it

D
When you fall get up
Oh oh...
A
And if you fall get up
Eh eh...

Bm
Tsamina mina
Zangalewa
G
Cuz this is Africa
















REFF :

D
Tsamina mina eh eh
A
Waka Waka eh eh
Bm
Tsamina mina zangalewa
G
This time for Africa

INTRO :

D
Listen to your god
A
This is our motto
Bm
Your time to shine
G
Dont wait in line
Y vamos por Todo

D
People are raising
A
Their Expectations
Bm
Go on and feed them
G
This is your moment
No hesitations

D
Today's your day
A
I feel it
Bm
You paved the way
G
Believe it

D
If you get down
Get up Oh oh...
A
When you get down
Get up eh eh...

Bm
Tsamina mina zangalewa
G
This time for Africa
REFF :

D
Tsamina mina eh eh
A
Waka Waka eh eh

Bm
Tsamina mina zangalewa
G
Anawa aa

D
Tsamina mina eh eh
A
Waka Waka eh eh
Bm
Tsamina mina zangalewa
G
This time for Africa