Total Tayangan Halaman

Sabtu, 23 Oktober 2010

Hubungan Masyarakat dan Kebudayaan

HUBUNGAN MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

Mengapa masyarakat tak bisa dipisahkan dari kebudayaan??
Untuk menjawab pertanyaan tersebut terlebih dahulu mari kita lihat apa itu definisi dari masyarakat dan kebudayaan itu sendiri secara universal dan sederhana.
1. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang tinggal bersama dalam suatu lokasi atau wilayah dan memiliki pemikiran, perasaan, serta aturan yang di taati bersama kemudian menjalin interaksi satu sama lain karena merupakan suatu komunitas yang interdependen (saling ketergantungan satu sama lain).

2. Kebudayaan
Kebudayaan adalah suatu kegiatan manusia yang sering dilakukan dan pada akhirnya menjadi rutinitas kemudian menjadi suatu kesepakatan social yang pada akhirnya diwariskan dan diperagakan secara turun temurun dari generasi ke generasi.
Dari kedua pengertian di atas mengenai masyarakat dan kebudayaan, kita coba menjawab pertanyaan awal yakni mengapa masyarakat tak bisa dipisahkan dari kebudayaan.
Dalam lingkungan masyarakat, tentunya terjalin interaksi antar individu yang satu dengan individu yang lain. Hal itu dikarenakan manusia merupakan makhluk social yang tak bisa hidup tanpa orang lain di sampingnya atau istilahnya adalah interdependen. Dalam peristiwa atau proses interaksi tersebut, muncullah berbagai aktivitas yang beragam dan dapat dikatakan unik karena aktivitas antara masyarakat di suatu tempat dengan tempat lain terdapat perbedaan namun terdapat juga kesamaan.
Contoh :
Kebudayaan masyarakat di Papua (Kaimana) berbeda dengan kebudayaan masyarakat di daerah Jawa (Solo) . Namun di satu sisi terdapat juga kesamaan. Masyarakat di Papua tak mengenal adanya Lebaran Ketupat setelah Lebaran Idul Fitri seperti masyarakat di Jawa yang pelaksanaannya satu minggu setelah lebaran. Namun masyarakat di Papua mengenal aktivitas yang disebut Hadrat di mana aktivitas itu adalah kegiatan mengelilingi kota layaknya pawai dengan menggunakan kendaraan sambil melantunkan takbir pada Lebaran hari ke-2 . Perbedaannya adalah “ritual” yang dilaksanakan, namun ada kesamaan yakni dilakukan setelah Lebaran Idul Fitri.


Beragam aktivitas tersebut kemudian menjadi suatu kebiasaan karena seringkali dilakukan. Dengan demikian, maka aktivitas-aktivitas tersebut pada akhirnya menjadi suatu rutinitas dan bahkan dijadikan sebagai suatu kesepakatan sosial. Dengan begitu maka lahirlah yang namanya kebudayaan.
Jadi, jawaban atas pertanyaan pokok tersebut di atas adalah karena kebudayaan itu lahir dari masyarakat itu sendiri dan merupakan bagian dari masyarakat dalam hal ini kegiatan rutin dari masyarakat sehingga tidak mungkin berpisah. Selain itu, kebudayaan juga merupakan kesepakatan social antara individu saat mereka berinteraksi sehingga masyarakat merasa kebudayaan merupakan produk mereka sendiri dan harus terus dilaksanakan karena menganggap sebagai sesuatu yang sakral.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar