Total Tayangan Halaman

Kamis, 21 Oktober 2010

Jika Aku Seorang Duta Besar RI untuk Swedia



                Saya adalah salah satu mahasiswa prodi hubungan internasional Universitas Paramadina yang terletak di Jakarta Selatan. Saat ini saya baru saja memulai pembelajaran mengenai studi hubungan internasional yang ternyata sangat menarik dan menambah gairah saya mempelajari tentang isu-isu global yang sedang merebak saat ini. Kajian ilmu saat ini bukan hanya mengenai isu perang saja, namun banyak isu-isu yang juga perlu disentuh dan didiskusikan dalam forum yang berkapasitas global. Isu-isu yang selain isu perang tersebut contohnya : isu politik, social, budaya, kesehatan, kemiskinan, pendidikan, kejahatan, dan sebagainya.
               


Isu-isu seperti itu memang perlu dibicarakan karena sudah menjadi isu public yang go internasional dan mempengaruhi kehidupan masyarakat dunia. Selain itu, juga berdampak pada perkembangan globalisasi. pembahasan-pembahasan seperti ini yang membuat saya tertarik untuk mempelajari ilmu hubungan internasional. Karena saya ingin terjun langsung dalam urusan global yang menyangkut kepentingan orang banyak. Dalam hal ini saya akan terjun langsung untuk membahas kepentingan Indonesia di dunia Internasional.




Untuk itu, salah satu minat saya masuk ilmu hubungan internasional adalah mengincar posisi menjadi duta besar Indonesia. Dan Negara yang akan menjadi tujuan saya adalah Sweden (Swedia). Saya memilih Negara tersebut karena saya ingin mempelajari kehidupan di sana dan menjalin hubungan diplomatic yang lebih elit dengan Indonesia tentunya. Sesuai dengan data World Bank 2005 bahwa Swedia memiliki income perkapita yang tinggi dengan jumlah penduduk yang relative sedikit yakni sekitar US $35.770.

Dengan otomatis kita perlahan-lahan bisa menjadi Negara yang kuat dan makmur seperti Swedia dengan income perkapita yang tinggi. Dan juga perlu diketahui bahwa sector industry di Swedia sangat kompetitif di mata dunia. Oleh karena itu kita harus banyak belajar dari mereka dengan tinggal di sana untuk mempelajari kehidupan mereka agar bisa makmur seperti mereka. Selain itu, birokrasi mereka juga tidak serumit birokrasi kita yang penuh liku-liku dalam kegiatan berbangsa dan bernegara.
Oleh karena itu saya berminat menjadi diplomat dengan belajar ilmu hubungan internasional. Jadi dengan berhasil menjadi dubes RI untuk Swedia maka Insya Allah saya bisa mewujudkan impian saya menjadi diplomat yang handal dengan berkapasitas sekaliber Barrack Obama. Kemudian saya juga bisa membawa kepentingan Indonesia di hadapan public internasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar